AMERIKA SERIKAT: Rohan D'Souza, anggota dewan Eyes Open International (EOI), bercerita tentang perjalanan uniknya dalam memerangi perbudakan zaman modern. Dibesarkan dalam keluarga yang terkena dampak langsung perdagangan manusia, komitmen D'Souza untuk memberantas masalah serius ini berada di garis depan karyanya bersama EOI. Pengalamannya telah membentuk keyakinannya bahwa perubahan yang bermakna dan transformatif sering kali muncul dari upaya mengubah perjuangan pribadi menjadi tujuan yang dapat diterima oleh masyarakat global.
Berbicara tentang asal mula perjalanannya, D'Souza mengungkapkan keinginannya akan keaslian dan rasa lapar akan kehidupan yang lebih memuaskan. Merasa bahwa jalan konvensional yang ditetapkan oleh orang lain tidak ada hubungannya dengan kisah pribadinya, ia memilih untuk mendengarkan kata hatinya dan mengejar upaya yang selaras dari dalam. Kini, sebagai anggota dewan EOI, ia berkontribusi pada upaya global memerangi perbudakan modern sambil menggali lebih dalam identitas dirinya. Tujuan utama D'Souza adalah menyelamatkan orang lain dari cobaan yang dihadapi keluarganya.
– Iklan –
Dalam mengelola keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, D'Souza menyoroti pentingnya manajemen waktu yang jelas. Keluarga dan teman memainkan peran penting dalam menjaga kewarasannya, dan dia mengalokasikan waktu hariannya untuk pertumbuhan pribadi melalui aktivitas seperti meditasi, yoga, olahraga, dan membaca. Saluran komunikasi terbuka dengan orang-orang terkasih berkontribusi pada evolusi berkelanjutan dari sinergi ini, mengakui ketidaksempurnaannya sambil selalu mengupayakan perbaikan.
Baca Juga: Nesime Dogan Gunter: Pengusaha Visioner dengan Misi Ekologi dan Teknologi
– Iklan –
Navigasi D'Souza melalui tantangan hidup sangat dipengaruhi oleh ayahnya, Harold D'Souza, seorang penyintas perdagangan manusia dan kekuatan pendorong di balik EOI. Ketangguhan ayahnya menjadi pengingat bagi D'Souza bahwa kesulitan adalah penghentian sementara dalam perjalanan menuju perubahan yang efektif.
Berkaca pada perjuangan pribadinya, D'Souza menjelaskan bagaimana dia mengubah tantangan menjadi peluang untuk berkembang melalui empati yang mendalam. Menyadari bahwa persepsi adalah gambaran singkat yang dibatasi oleh pengalaman pribadi, ia menggunakan pemahaman dan empati sebagai alat yang ampuh untuk mengatasi kesulitan dan mengakui bahwa setiap orang memikul beban pribadi.
– Iklan –
Bagi mereka yang mencari jalan hidupnya sendiri, D'Souza menawarkan pesan merangkul keaslian dan semangat. Dia mendorong individu untuk mengatasi tekanan masyarakat, menyelaraskan pikiran, perkataan, dan tindakan mereka, serta terhubung dengan mentor dan individu yang berpikiran sama. Menurut D'Souza, mengejar jalannya sendiri tidak hanya bermanfaat tetapi juga pintu gerbang menuju kehidupan yang memiliki tujuan.
Baca Juga: Perjalanan Kuliner Nitesh Bhawsagar dari Dewan Kota ke “Hotel Angat Pangat”