INDIA: Di hamparan tenang tempat pertemuan Teluk Benggala dengan Samudra Hindia, terdapat Teluk Mannar, 'Surga Para Ahli Biologi' yang memiliki lebih dari 4.223 spesies flora dan fauna. Petugas Dinas Kehutanan India Jagdish Bakan, Direktur Cagar Biosfer Teluk Mannar, menjadi orang India pertama yang menerima Penghargaan Michel Batisse dari UNESCO atas kepemimpinannya yang luar biasa dalam pengelolaan cagar biosfer yang efektif.
Mengkatalisasi Perubahan
Peran penting Bakan dalam mengubah kawasan ini dari pusat pemanenan berlebihan menjadi pusat konservasi telah mendapat pengakuan internasional. Pendekatan strategisnya mencakup lebih dari sekedar patroli hutan; ia menjabat sebagai direktur Gulf of Mannar Biosphere Reserve Trust (GOMBRT), mengawasi proyek-proyek yang berfokus pada konservasi keanekaragaman hayati.
– Iklan –
Mata Pencaharian Alternatif dan Keterlibatan Masyarakat
Dengan mengelola yurisdiksi yang mencakup 21 pulau mulai dari Rameswaram hingga Pelabuhan Tuticorin dan 252 desa, Bakan mendorong penduduk setempat untuk mengadopsi mata pencaharian alternatif, menghilangkan ketergantungan mereka pada penangkapan ikan. Melalui sistem kredit mikro dan komite pembangunan lingkungan, lebih dari 93 persen penduduk desa, sebagian besar perempuan, terlibat dalam kegiatan berkelanjutan seperti kerajinan cangkang, kerajinan sawit, dan banyak lagi.
Ekowisata dan Pekerjaan Ramah Lingkungan
Mendorong wilayah ini menuju kemandirian, Bakan memprakarsai proyek ekowisata, memberikan sertifikasi kepada pemuda setempat dan menempatkan mereka di enam lokasi. Keuntungan dari ekowisata, sebesar 60 persen, berkontribusi terhadap restorasi ekologi dan perlindungan satwa liar, sedangkan 40 persen sisanya memberdayakan desa-desa setempat untuk perbaikan dan pemeliharaan.
– Iklan –
Perkebunan Mangrove dan Transplantasi Karang
Mengawasi kesehatan ekosistem secara keseluruhan, Bakan memimpin upaya penanaman bakau, menanam lebih dari 70.000 pohon dan memperluasnya hingga 100 hektar tahun ini. Dampaknya sudah nyata, berperan sebagai katalis terhadap bencana alam seperti angin topan dan erosi pantai. Kecintaannya pada transplantasi karang, sebuah proses bawah air yang rumit, menghasilkan keberhasilan pertumbuhan karang seluas lebih dari 600 meter persegi.
Penghargaan Michel Batisse dan Inisiatif Masa Depan
Penerima Michel Batisse Award 2023, Bakan memandang pengakuan tersebut sebagai landasan untuk proyek-proyek masa depan. Minat besar komunitas ilmiah menggarisbawahi potensi dampak yang luas. Bakan berharap modelnya dapat menjadi sumber inspirasi, mendorong orang lain untuk mengamati dan meniru strategi konservasi mereka yang sukses.
– Iklan –
Solusi Lingkungan yang Inovatif
Salah satu proyek penting Bakan adalah pos pemeriksaan plastik, yang menerima penghargaan Penegakan Lingkungan UNEP. Inisiatif ini, yang diterapkan di sepanjang jalan pantai sepanjang 22 km di Pulau Rameswaram, memeriksa dan mengumpulkan sampah plastik dari kendaraan wisata. Plastik tersebut dialihkan ke departemen pembangunan pedesaan, di mana plastik tersebut diparut dan digunakan kembali untuk pembangunan jalan.
Perjalanan Jagdish Bakan menunjukkan kekuatan strategi konservasi yang inovatif, keterlibatan masyarakat, dan pembangunan berkelanjutan, yang menjadi tolok ukur bagi pengelolaan cagar biosfer yang efektif secara global.
Baca Juga: Michael Seaman Mengubah Etsy Triumph menjadi Pemimpin Inovator Swipesum