BRITANIA RAYA: Dalam peristiwa yang mengejutkan, ikon Formula 1 Lewis Hamilton mengumumkan kepergiannya dari Mercedes dan babak baru bersama Scuderia Ferrari untuk musim 2025 dan seterusnya, menandai berakhirnya era bersama Silver Arrows.
Keputusan Hamilton diambil setelah menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan regulasi F1 terkini dan persaingan ketat dari Red Bull. Meskipun menandatangani perpanjangan kontrak dengan Mercedes tahun lalu, ia menggunakan klausul pelepasan, yang menunjukkan perubahan signifikan dalam perjalanan balapnya.
– Iklan –
Bergabung dengan Ferrari, juara dunia tujuh kali itu akan bekerja sama dengan bintang yang sedang naik daun Charles Leclerc, menghadirkan antisipasi akan jajaran pembalap yang tangguh. Langkah ini juga berarti Carlos Sainz akan memberi jalan bagi Hamilton, menambah semangat untuk musim mendatang.
Baca Juga: Benjamin Talin: Menavigasi Jalur yang Belum Dipetakan untuk Menginspirasi Perubahan
– Iklan –
Telah menjadi bagian penting dari Tim F1 Mercedes-AMG PETRONAS sejak 2013, kepergian Hamilton menandai berakhirnya hubungan selama 17 tahun dengan Mercedes-Benz di F1, termasuk kemitraan selama 11 tahun dengan tim kerja.
Kepindahan Hamilton ke Ferrari telah memicu harapan untuk meraih gelar juara pada tahun 2026, bertepatan dengan perubahan regulasi besar-besaran. Dengan masuknya Red Bull ke kancah manufaktur mesin, persaingan diperkirakan akan semakin ketat. Pada usia 39 tahun, Hamilton memandang ini sebagai kesempatan terakhirnya untuk memantapkan statusnya sebagai Yang Terhebat Sepanjang Masa (GOAT) dengan mengamankan gelar pertama Ferrari dalam hampir dua dekade.
– Iklan –
Merefleksikan keputusan tersebut, Toto Wolff, Team Principal & CEO Mercedes, menyatakan, “Dalam hal pasangan tim-pembalap, hubungan kami dengan Lewis telah menjadi yang paling sukses dalam olahraga ini, dan itu adalah sesuatu yang dapat kami lihat kembali bersama-sama. kebanggaan. Lewis akan selalu menjadi bagian penting dalam sejarah motorsport Mercedes. Namun, kami tahu kemitraan kami akan berakhir secara alami suatu saat nanti, dan hari itu kini telah tiba.”
Hamilton sendiri mengakui sulitnya meninggalkan Mercedes, dengan mengatakan, “Saya menjalani 11 tahun yang luar biasa bersama tim ini, dan saya sangat bangga dengan apa yang telah kami capai bersama. Mercedes telah menjadi bagian hidup saya sejak saya berusia 13 tahun. Ini adalah tempat di mana saya dibesarkan, jadi memutuskan untuk pergi adalah salah satu keputusan tersulit yang pernah saya ambil. Namun ini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk mengambil langkah ini, dan saya bersemangat untuk menghadapi tantangan baru.”
Baca Juga: Dari Miss Peru hingga “Nuestra Belleza Peruana” – Massiel Vidal Mengubah Industri Kecantikan Peru