SWISS: Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) ke-54 mempertemukan hampir 3.000 tokoh berpengaruh termasuk pembuat kebijakan, pemimpin bisnis, akademisi, dan inovator dari seluruh dunia. Acara yang berlangsung selama seminggu ini, diadakan di Davos, Swiss, berfungsi sebagai platform penting untuk menumbuhkan kepercayaan, menghasilkan ide-ide inovatif, dan membangun kemitraan untuk mengatasi masalah-masalah mendesak yang berdampak pada manusia, perekonomian, dan planet bumi.
Selama Pertemuan Tahunan, lebih dari 450 sesi dan lokakarya memfasilitasi dialog terbuka, memicu perdebatan dan menyelaraskan beragam perspektif. Forum dan mitra-mitranya memanfaatkan kesempatan ini untuk meluncurkan atau memajukan lebih dari 50 inisiatif berdampak tinggi, mendorong kolaborasi berkelanjutan melintasi batas-batas geografis dan industri.
– Iklan –
Klaus Schwab, Pendiri dan Ketua Eksekutif WEF, menekankan perlunya membangun kembali kepercayaan tidak hanya sebagai sentimen tetapi sebagai komitmen terhadap tindakan, keyakinan, dan harapan. Para pemimpin dari berbagai negara juga menyuarakan sentimen ini, menyerukan pembaruan kerja sama dan keamanan di dunia yang dirusak oleh fragmentasi.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres menyatakan keprihatinannya mengenai kesenjangan geopolitik yang menghambat kolaborasi global, dan menekankan pentingnya mengatasi defisit kepercayaan. Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang mendesak dunia untuk membuang prasangka dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan di masa depan. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menekankan berbagai titik perubahan yang dihadapi dunia, dan mendesak negara-negara untuk memperdalam kolaborasi global.
Ajay S. Banga, Presiden Grup Bank Dunia, menyoroti keterkaitan krisis, menekankan bahwa mengatasi kemiskinan memerlukan pertimbangan iklim, layanan kesehatan, dan kerawanan pangan. Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional, menyerukan kepada para pemimpin untuk mengambil tanggung jawab untuk mengambil tindakan, meskipun tindakan tersebut tidak populer.
Baca Juga: Benjamin Talin: Menavigasi Jalur yang Belum Dipetakan untuk Menginspirasi Perubahan
– Iklan –
Presiden Perancis Emmanuel Macron mendorong para pemimpin dunia untuk bersikap realistis namun optimis dalam mengatasi tantangan terkait perdamaian, keamanan, lapangan kerja, dan dekarbonisasi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan rencana pertemuan puncak global untuk mendorong perdamaian dan menyerukan investasi baru di Ukraina. Sesi mengenai konflik Timur Tengah menggarisbawahi pentingnya tindakan internasional untuk mencegah kebuntuan dan kemungkinan peningkatan permusuhan.
Pertemuan Tahunan ini juga menjadi katalis bagi beberapa inisiatif. Barometer Kerja Sama Global mengungkapkan satu dekade kerja sama global yang tangguh di bidang perdagangan, modal, inovasi, dan teknologi, namun juga menyoroti penurunan kerja sama di bidang perdamaian dan keamanan. Dialog Diplomasi Balkan Barat menegaskan kembali komitmen terhadap masa depan Eropa bersama, sementara inisiatif Investasi Kemanusiaan dan Ketahanan mengumumkan lebih dari 50 komitmen untuk meningkatkan investasi berdampak.
Forum Ekonomi Dunia, bersama dengan mitra-mitra Swiss, meluncurkan Global Foresight Network untuk menginkubasi kesiapan masa depan, dan laporan Faith in Action menunjukkan kolaborasi antara dunia usaha dan kelompok berbasis agama dalam mengatasi krisis global yang saling berhubungan.
Ke depan, pertemuan khusus yang diselenggarakan oleh Arab Saudi dijadwalkan pada tanggal 28-29 April 2024, dengan fokus pada “Kerjasama Global, Pertumbuhan, dan Energi untuk Pembangunan.”
Di bidang pertumbuhan ekonomi dan perdagangan, para peserta mengusulkan model pertumbuhan baru yang menyeimbangkan pertumbuhan dan produktivitas dengan inovasi, inklusi, keberlanjutan, dan ketahanan. Para pemimpin menekankan perlunya mendefinisikan kembali kemakmuran, mengatasi transisi iklim, mengatasi tantangan jaminan sosial, dan menavigasi kompleksitas era AI.
Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia ke-54 tidak hanya berfungsi sebagai platform penting untuk dialog diplomatik tetapi juga mengkatalisasi inisiatif yang bertujuan membentuk masa depan global yang lebih kolaboratif, berkelanjutan, dan aman.
Baca Juga: Nesime Dogan Gunter: Pengusaha Visioner dengan Misi Ekologi dan Teknologi