AMERIKA SERIKAT: Perjalanan Sahil Bloom dari karier investasi hingga membangun bisnis senilai $10 juta melalui buletinnya, Curiosity Chronicle, telah memicu intrik di dunia kreator. Mengungkapkan strateginya di podcast Entrepreneur Pemecah Masalah, pendekatan Bloom yang tidak konvensional menantang model bisnis kreator tradisional.
Bloom, mantan investor dana ekuitas swasta, menemukan dunia pembuatan konten selama pandemi tahun 2020. Dipicu oleh keinginan untuk bekerja yang menggema dalam dirinya setiap hari, dia mulai memposting topik yang panjang dan informatif di Twitter, secara bertahap mengumpulkan pengikut. Menyadari tantangan model bisnis kreator tradisional, yang sering kali mengharuskan penjualan iklan, kursus, atau produk secara terus-menerus, Bloom mencari alternatif yang lebih berkelanjutan dan terukur.
– Iklan –
Menggali seluk-beluk pengeluaran bulanannya sambil mengembangkan platformnya, Bloom mengidentifikasi pusat biaya seperti layanan desain, layanan pengeditan video, dan operasi back-end untuk buletinnya. Dengan menerapkan strategi bisnis yang mirip dengan kesuksesan Amazon dengan Amazon Web Services, dia mengubah pusat biaya menjadi pusat keuntungan. Mendirikan SRB Holdings, Bloom meluncurkan perusahaan seperti Paperboy, HeyFriends!, dan Viralcuts untuk memenuhi kebutuhan ini, beroperasi sebagai bisnis layanan mahal yang menghasilkan pendapatan tanpa upaya penjualan harian.
Pengungkapan Bloom menantang anggapan umum bahwa pembuat konten harus secara konsisten terlibat dalam mode penjualan. Dengan menjadikan buletin dan saluran sosialnya sebagai pelengkap sumber pendapatan utamanya, dia berfokus pada pembuatan konten yang dapat dibagikan tanpa bergantung pada audiensnya untuk melakukan pembelian. Pendekatan ini memungkinkan pertumbuhan yang lebih cepat dan perolehan pendapatan yang lebih banyak, dengan menekankan peralihan dari penjualan konstan ke ekspansi bisnis strategis.
Perjalanan Sahil Bloom menjadi contoh yang menggugah pikiran bagi para wirausahawan di bidang kreator. Daripada memperlakukan karya mereka hanya sebagai sebuah produk, ia mendorong para pencipta untuk melihatnya sebagai laboratorium inovasi. Mengkaji permasalahan pribadi dan mengatasinya tidak hanya menguntungkan pembuat konten tetapi juga memberikan solusi bagi khalayak yang lebih luas, sehingga mendorong model bisnis yang lebih berkelanjutan dan terukur.
Baca Juga: Perjalanan Kuliner Nitesh Bhawsagar dari Dewan Kota ke “Hotel Angat Pangat”
– Iklan –